Bagaimana Cara Menentukan Harga Jual Suatu Produk dalam Bisnis

Pembahasan kita sekarang yakni Bagaimana Cara Menentukan Harga Jual Suatu Produk dalam Bisnis. Harga adalah salah satu faktor urgen dalam dunia bisnis.

Perbedaan harga jual yang secuil aja dapat berdampak fatal di mana customer bergeser ke penjual atau barang lain. Tetapi ini enggak berarti bahwa harga yang lebih mahal akan dijauhi klien. Contoh yang paling simpel misalnya produk obat atau susu.

Semakin mahal harga produk obat atau susu maka semakin diyakini berkhasiat luar biasa. Hingga tak aneh bakal terus dicari dan jadi dambaan setiap pembeli. Sesungguhnya ini sekadar perkara persepsi atau selera, sebab tak seluruh barang yang harganya lebih mahal memiliki mutu yang lebih bagus.

Berikut ini beberapa sistem penetapan harga pada suatu usaha

1. Penentuan Harga Biaya Produksi Plus (Cost Plus Pricing Method)

Andaikan barang yang Anda jual atau produksi sudah mengeluarkan total biaya tertentu, kawan-kawan tinggal mengatrol harganya. Pertambahan harga inilah yang jadi harga jual sahabat-sahabat. Katakanlah buat satu lusin baju mengeluarkan Rp 100.000 dan temen-temen tinggal tambah jadi Rp 150.000 (harga jual). Selisih harga jual dan harga produksi sebesar 50 ribu rupiah yakni surplus sahabat-sahabat.

Barangkali amat gampang melaksanakan metode ini. Tinggal ditambah persentase harga sesuai kehendak kita. Padahal biaya-biaya tidak terhitung (overhead cost) seringkali malah gak terhitung dan enggak dimasukkan dalam estimasi total biaya. Alhasil, di akhir tahun, begitu laporan keuangan diaudit, ternyata laba perusahaan sangat kecil. Artinya, usaha keras Anda selama ini ternyata mengecewakan.

Bagaimana Cara Menentukan Harga Jual Suatu Produk dalam Bisnis ?

2. Penetapan Harga Mark Up (Mark Up Pricing Method)

Persoalannya yaitu seberapa besar nilai laba yang hendak temen-temen terima? Apakah 10%, 20%, 50% atau justru 100 persen? Sistem ini lebih sederhana karena kamu tak perlu terlalu memperkirakan berbagai macam biaya lain seperti overhead cost. Cukup tentukan nilai surplus yang diinginkan. Katakanlah 1 lusin busana menghabiska biaya Rp 100.000 dan ditetapkan mark up-nya sebesar 30 persen. Berarti harga jual yakni 130 ribu rupiah.

Buat mendapatkan hasil yang paling optimal bila model ini digunakan, kalian mesti mempunyai data atau informasi fundamental perihal standar surplus dari bisnis yang sahabat-sahabat buka dan baru kemudian mark up yang diberlakukan disesuaikan. Jika membuka restoran atau bisnis makanan nilai laba lazimnya (standar) yaitu 50%, berarti kamu harus mendekati angka tersebut.

Jika toko bahan bangunan laba pada umumnya yakni 40%, artinya sahabat-sahabat mesti mendekati angka tersebut. Segalanya itu bisa kalian survei lewat perusahaan atau usaha yang jadi benchmark dari usaha kita tersebut. Istilahnya usaha yang sama, yang paling terkenal dan omsetnya paling besar.

Hal ini ditempuh supaya usaha keras yang kalian kerjakan enggak sia-sia, istilahnya kerja capek-capek hanya buat orang lain atau semata-mata untuk membayar sewa, gaji dan lain sebagainya. Selain itu agar jangan sampai mark up yang kalian tentukan lebih tinggi dari yang ditetapkan bisnis sejenis yang bakal menjadikan sahabat-sahabat mengalami problem dalam mengaplikasikan strategi penjualan.

Bagaimana Cara Menentukan Harga Jual Suatu Produk dalam Bisnis ?

3. Penentuan Harga Mengikuti Pasar (Market Pricing Method)

Lazimnya disebut pula penetapan harga mengikuti pesaing. Seandainya ada yang memperdagangkan pada harga berkisar Rp 120 – 150 ribu per lusin, maka kawan-kawan tinggal menyesuaikannya dengan keinginan kalian, mana yang pas.

Untuk memakai sistem ini, kalian perlu mengetahui posisi perusahaan kawan-kawan, apa sebagai pemain baru atau pemain lama. apa termasuk kelompok market leader, market follower atau market nicher. Pastinya makin kuat kondisi perusahaan kalian maka makin besar daya bargaining kalian terhadap harga jual yang dapat sahabat-sahabat aplikasikan. Otomatis laba sahabat-sahabat pun semakin besar.

Bagaimana Cara Menentukan Harga Jual Suatu Produk dalam Bisnis ?

4. Penetapan Harga Imbal Hasil (Break Even Point Pricing Method)

Sistem penetapan harga ini didasari pada kapan seyogyanya modal yang sudah diinvestasikan dalam usaha tersebut kembali. Makin cepat kembali maka semakin baik. Contohnya, apabila bisnis kalian menghabiskan Rp 100.000.000 dan temen-temen mengharapkan modal tersebut kembali dalam jangka waktu 10 bulan, ini berarti nilai laba bersih yang kudu kalian capai yaitu Rp 10 juta per bulan.

Buat mendapatkan surplus tersebut, Anda tinggal bagaimana kaidahnya agar laba tersebut tercapai dari penetapan harga jual yang diberlakukan. Setelah jangka waktu sepuluh bulan maka berikutnya ialah profit bersih yang bersifat tetap.

Umumnya penetapan harga awal andaikan melaksanakan metode ini lebih tinggi dari harga yang seharusnya (pasaran). Namun bila modal yang diinvestasikan sudah kembali maka harga jualnya bakal jadi lebih murah dari harga produk sejenis.

Demikian informasi mengenai Bagaimana Cara Menentukan Harga Jual Suatu Produk dalam Bisnis ?, saya harap postingan ini berguna untuk Anda. Mohon postingan ini dishare agar semakin banyak yang mendapat manfaat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *