Setiap perusahan sangat ingin memiliki karyawan yang berkualitas, baik dari segi kemampun dan juga loyalitas terutama untuk perusahaan yang baru saja berdiri, karena dapat mengurangi pengeluaran perusahaan.
Namun untuk mendapatkan karyawan yang berkualitas sangatlah tidak mudah terlebih lagi bila hanya di ukur dari ijazah dan IPK calon pelamar kerja, hal ini masih menjadi patokan di beberapa Negara terutama Indonesia. Sehingga banyak perusahaan besar yang mengganti manusia dengan robot supaya mendapat yang berkualitas dan mengurangi pengeluaran perusahaan, juga dapat mengurangi risiko memiliki karyawan yang tidak memiliki kepribadian yang baik.
Apabila ijazah atau IPK tetap menjadi standar utama untuk menilai kualitas setiap calon karyawan maka akan merugikan perusahaan itu sendiri, karena saat ini banyak orang yang memiliki IPK tinggi dengan cara membeli hasil skripsinya dan banyak pula yang membeli ijazah tanpa mengikuti perkuliahan.
Maka dari itu untuk mendapat karyawan yang berkualitas bukan hanya dilihat dari ijazah ataupun IPK calon pelamar kerja tetapi harus dilihat kepribadian orang tersebut, apakah dia memiliki kepribadian yang baik, loyalitas dan jujur, bukan karyawan yang suka berbohong sehingga tidak pernah masuk kerja. Faktor-faktor ini sangat sulit untuk di pelajari.
Cara merekrut karyawan berkualitas
Memang benar, ijazah atau IPK bisa menjadi salah satu penilaian calon pekerja sampai mana dia melewati pendidikan namun jangan dijadikan standar utama untuk mendapat karyawan berkualitas karena bisa merugikan perusahaan apabila dia tidak memiliki kepribadian yang baik, jujur, memiliki loyalitas dan rasa bertanggung jawab atas setiap yang dia lakukan. Jadi bila anda ingin memiliki karyawan yang berkualitas harus memperhatikan hal-hal tersebut.
Sekarang yang menjadi masalah ialah bagaimana cara mendapatkan karyawan yang sesuai dengan kriteria di atas? Seperti yang sudah dijelaskan di atas bahwa untuk menilai kepribadian seseorang sangatlah tidak mudah, harus memiliki kemampuan tertentu untuk menilai kepribadian seseorang. Oleh karena itu mungkin anda dapat mencoba beberapa tips untuk mendapat karyawan yang berkualitas di bawah ini.
1. Menentukan standar penerimaan karyawan anda.
Aspek ini sangat penting untuk mendapatkan karyawan yang berkualitas baik dari segi kemampuan dan yang terpentig ialah dari segi kepribadian calon karyawan. Seperti yang saya katakan sebelumnya untuk menilai kepribadian seseorang sangatlah sulit, apakah dia orang yang jujur dan memiliki rasa tanggung jawab terhadap pekerjaanya?
Di samping itu anda juga harus mencari karyawan yang mengerti apa yang akan dia kerjakan, tidak mungkin anda membutuhkan seorang programmer tapi standar pendidikannya pertanian. Karena hal ini cukup riskan untuk mendapatkan karyawan yang berkualitas maka saya sarankan lebih spesifik untuk mencantumkan standard.
2. Membuat seleksi lebik ketat atau slektif.
- Tes kompetensi
Dengan membuat tes ini anda akan mendapatkan karyawan yang mengerti bidang apa yang akan dia kerjakan bila diterima ke dalam perusahaan dan dengan lebih selektif anda akan mendapat calon karyawan yang paling berkompeten di dalam bidang tersebut sehingga perusahaan akan mendapat hasil yang maksimal.
- Interview
Hal ini merupakan langkah awal yang sangat penting untuk melihat apakah calon karyawan itu memiliki kepribadian yang baik, jujur, dan rasa tanggung jawab. Maka anda harus menentukan pertanyaan yang memperlihatkan karakter dari pelamar kerja tersebut, seperti apa saja kegiatannya selama ini, kenapa dia ingin bekerja di perusahaan ini, apa kelebihan dan kekurangan dia, kenapa perusahaan harus menerima dia dan apabila dia pernah bekerja sebelumnya anda bisa tanyakan mengapa tidak bekerja di perusahaan itu lagi. Dengan begitu anda bisa melihat apakah karakter dia sesuai dengan yang anda inginkan bila tidak akan merugikan perusahaan.
3. Merekrut karyawan
- langkah pertama adalah membuat iklan lowongan pekerjaan yang jelas dan menarik. Kemudian, lakukan proses seleksi dengan melihat kualifikasi dan pengalaman calon karyawan. Setelah itu, lakukan wawancara dan uji kemampuan agar dapat memilih karyawan yang paling cocok dengan posisi yang tersedia.
- Mencari atau memilih karyawan dari lingkungan anda sendiri dan sudah anda kenal.
Dengan cara ini anda sudah dapat menilai karyawan yang anda inginkan karena sebelumnya sudah saling mengenal dan mudah untuk menjalin komunikasi dengan baik, cara ini bisa digunakan untuk perusahaan dengan lingkup kecil yang berbasis kekeluargaan. Biasanya karyawan diambil dari saudara atau keluarga, teman dekat dan anggota organisasi yang diikuti, dengan cara ini mengurangi risiko karyawan yang tidak jujur sehingga membuat perusahaan bangkrut dan menjadi lebih tenang karena timbul kepercayaan kepada setiap karyawan.
- Menjaring calon karyawan sebanyaknya.
Semakin banyak calon karyawan yang mendaftarkan diri untuk bergabung dengan perusahaan akan semakin baik, karena akan memberikan banyak pilihan dan dapat meningkatkan standar yang sudah ditentukan sesuai dengan kriteria tertinggi dari para calon karyawan tersebut. Cara ini biasa digunakan untuk perusahaan yang sudah besar agar mendapatkan karyawan lebih cepat dan mendapat standar yang lebih baik dari yang mereka harapkan.
Hal ini dapat dilakukan dengan cara memasang spanduk atau pengumuman di pinggir jalan yang mudah dibaca, bisa juga dengan menulis iklan di surat kabar dan yang saat ini banyak digunakan dengan mencantumkan lowongan di dalam situs pencari kerja.
Namun dengan cara ini harus benar-benar selektif untuk mencari calon karyawan karena banyak dari mereka yang tidak diketahui karakter dan background mereka sehingga selain diseleksi harus diselidiki masa lalunya dan bila dia sudah pernah bekerja bisa dilihat bagaimana kinerjanya di perusahaan lamanya sehingga akan menimbulkan rasa percaya dengan setiap karyawan.