Yobisnis.com – Keuangan merupakan aspek vital dalam kehidupan keluarga. Banyak pernikahan berakhir dengan perceraian karena kesulitan keuangan. Padahal, dengan sikap terbuka dan pengertian sejak membuat komitmen suci di hadapan sang pangeran, semua kesulitan, terutama masalah keuangan, pasti ada jalan keluarnya. Penting bagi Anda dan pasangan untuk memahami situasi keuangan satu sama lain; ini adalah dasar untuk keluarga yang sukses.
Pada umumnya, kebanyakan calon pengantin lebih mementingkan bagaimana menghasilkan sebuah pernikahan yang unik yang akan dikenang sepanjang hidup mereka, namun seringkali mengabaikan pertimbangan keuangan setelah hidup berumah tangga. Kenyataannya, pasangan suami istri memiliki hutang yang harus dibayar serta tuntutan lain yang harus dipenuhi.
Masalah keuangan yang sering muncul pada pasangan suami istri berpusat pada tiga faktor: pendapatan, pengeluaran, dan tabungan. Untuk mengembangkan kehidupan rumah tangga yang damai, ketiga faktor ini memerlukan pendekatan terbuka antara kita dan pasangan kita. Keputusan perencanaan keuangan seperti membuka rekening bersama, mendapatkan kartu kredit, mengikuti program asuransi, dan memilih siapa yang akan menangani uang tunai dan mengelola dana keluarga harus dilakukan secara kolektif.
Anda dan pasangan Anda harus menyadari bahwa kedua orang ini berasal dari latar belakang yang sangat berbeda, dan mungkin saja perspektif kami tentang pengelolaan uang akan berbeda dengan Anda. Kita dapat bertukar pikiran dan mendiskusikan kesulitan bersama jika kita terbuka dan jujur satu sama lain. Kita juga bisa memutuskan siapa yang akan membayar tagihan dan kebutuhan apa yang harus dibagi; ini harus dibicarakan sejak awal pernikahan.
Menetapkan tujuan keuangan bersama adalah tempat yang bagus untuk memulai bagi setiap pasangan yang sudah menikah. Dari sana, kita dan mitra kita dapat memutuskan apa yang ingin kita capai dan bagaimana mewujudkan tujuan tersebut. Diskusi ini akan membawa Anda dan pasangan ke perencanaan keuangan yang lebih tepat.
Hal pertama yang mungkin Anda dan pasangan lakukan adalah mencatat pemasukan dan pengeluaran bulanan. Anda berdua harus benar-benar terlibat dalam tahap ini, berbagi dengan hati-hati tentang pendapat siapa yang lebih digunakan untuk membiayai kehidupan, dan mendiskusikan bagaimana memenuhi semua kebutuhan sesuai anggaran yang telah Anda berdua tetapkan. Jika setelah dihitung ternyata Anda berdua tidak memiliki cukup uang, Anda harus mencari solusi dengan mencari pemasukan baru dan menurunkan biaya-biaya yang tidak menjadi prioritas.
Terakhir, Anda harus melakukan penilaian keuangan untuk menentukan apakah Anda berdua membelanjakan anggaran atau mengabaikannya sama sekali. Satu hal krusial yang harus diingat dalam keuangan keluarga adalah hindari menuduh pasangan Anda sebagai pelakunya; sebaliknya, berusahalah untuk menyelesaikan situasi tersebut.
Anda berdua harus menghindari tiga hal berikut:
1. Membeli barang mahal tanpa terlebih dahulu memberi tahu pasangan Anda.
2. Simpan uang ekstra di luar gaji Anda untuk kesenangan Anda sendiri tanpa memberi tahu pasangan Anda.
3. Menunda pembayaran utang karena menumpuknya bunga pinjaman dan cicilan bulanan dapat mengganggu arus kas keluarga Anda.
Bersenang-senanglah dalam menangani keuangan Anda dengan pasangan Anda.